Indonesia mengirim puluhan sample flu burung ke laboratorium Organisasi Kesehatan Sedunia atau WHO hari ini, untuk pertama kali dalam waktu lebih dari setahun. Para pejabat kementerian kesehatan mengatakan mereka mengirim sample itu ke Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau CDC di Atlanta, Georgia.
Indonesia menghentikan pengiriman sample virus itu kepoada WHO karena ingin mendapat jaminan negara-negara miskin dan berkembang akan diizinkan meng-akses vaksin terjangkau yang dikembangkan dari sampel yang dikirim itu.
Pemerintah Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan WHO untuk menciptakan sistem baru pemanfaatan bersama virus. Para pejabat kementerian kesehatan Indonesia mengatakan sample yang dikirim ke laboratorium CDC hanya untuk tujuan diagnostic saja. Indonesia adalah negara yang paling terkena oleh perebakan flu burung mematikan H5N1 dengan 105 kematian.
Indonesia menghentikan pengiriman sample virus itu kepoada WHO karena ingin mendapat jaminan negara-negara miskin dan berkembang akan diizinkan meng-akses vaksin terjangkau yang dikembangkan dari sampel yang dikirim itu.
Pemerintah Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan WHO untuk menciptakan sistem baru pemanfaatan bersama virus. Para pejabat kementerian kesehatan Indonesia mengatakan sample yang dikirim ke laboratorium CDC hanya untuk tujuan diagnostic saja. Indonesia adalah negara yang paling terkena oleh perebakan flu burung mematikan H5N1 dengan 105 kematian.
Petugas Ambil Sample Darah 120 Ekor Babi
di TangerangKamis, 21 Juli 2005 11:27 WIB
Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Tangerang mengambil sample darah 120 ekor binatang ternak babi di kecamatan Panongan dan Legok yang merupakan daerah terancam satu flu burung. Seperti diketahui di desa Babat kecamatan Legok dan desa Rancaiyu kecamatan Panongan, merupakan sentral ternak babi. Pada Februari 2005 di sana ditemukan lima ekor babi positif terinfeksi virus avian H5N1. Kepala Dinas Pertanan dan Peternakan kabupaten Tangerang, Didi Aswadi mengatakan, pengambilan sample darah ini dilakukan sebanyak 50-60 persen dari 200 ekor jumlah populasi babi didua kecamatan itu. “Jadi sekitar 120 ekor yang kami awasi betul,” katanya. Hingga saat ini, menurut Didi, total babi ternak di kabupaten Tangerang sebanyak 2.448 ekor yang tersebar di 14 kecamatan diantaranya Panongan, Legok, Teluk Naga, dan Kosambi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar